Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, menerima audiensi Dinas Pertanian dan Peternakan bersama investor kopi asal Makassar di Ruang Kerja Bupati Toraja Utara, Rantepao, Senin, 15/12/2025. Pertemuan tersebut membahas hasil koordinasi dengan Kementerian Pertanian serta rencana tindak lanjut pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan di Toraja Utara.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan memaparkan sejumlah program prioritas Tahun Anggaran 2026 yang diselaraskan dengan kebijakan nasional dan kebutuhan daerah. Program difokuskan pada peningkatan produktivitas pertanian, penguatan ketahanan pangan, serta penguatan sektor pertanian dan peternakan sebagai penopang ekonomi masyarakat.
Dalam audiensi tersebut dibahas rencana rehabilitasi irigasi tersier pertanian untuk menjamin ketersediaan air, serta penguatan alat dan mesin pertanian (alsintan) prapanen dan pascapanen. Bantuan alsintan, seperti crawler rotavator dan traktor roda empat, direncanakan mulai disalurkan pada Desember 2025 guna meningkatkan efisiensi usaha tani dan mengurangi kehilangan hasil panen.
Pada sektor perkebunan, pengembangan kopi dan kelapa dalam diarahkan berbasis kawasan melalui peremajaan tanaman, penyediaan bibit unggul, serta penguatan pascapanen dan pemasaran. Kehadiran investor kopi membuka peluang kerja sama dalam meningkatkan nilai tambah dan memperluas akses pasar bagi produk kopi Toraja.
Pengembangan peternakan juga menjadi perhatian, khususnya pada komoditas babi, ayam, dan kambing. Program diarahkan pada peningkatan ketersediaan bibit ternak, pendampingan teknis, serta penguatan kesehatan hewan dan biosekuriti untuk menjaga keberlanjutan usaha peternak.
Selain itu, dalam audiensi ini juga membahas pengembangan kawasan bawang putih dan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) sebagai bagian dari penguatan kemandirian pangan dan dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis. Pemanfaatan pekarangan diharapkan mampu menopang kebutuhan pangan keluarga sekaligus mendukung pasokan bahan pangan segar.
Bupati Toraja Utara menekankan pentingnya penetapan lokasi prioritas, kesiapan kelembagaan petani, serta dukungan kebijakan dan penganggaran pendamping dari APBD agar pelaksanaan program dan kolaborasi investasi dapat berjalan efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Diskominfo-SP - 2025














